1 Sam 22: 1 - 2
1 Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.
2 Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.
Namun, apa yang ditekankan di renungan kali ini bukanlah orang - orang buangan yang mau dilatih dan menjadi perkasa. Kali ini yang saya soroti justru malah berasal dari Daud sendiri.
Ada apa dengan Daud?
Ketika kita melihat kondisi Daud pada saat itu, Daud sendiri dikejar - kejar oleh Saul, juga pada saat itu Daud juga berada dalam posisi sendirian, tidak ada penasihat yang dapat memberikan pertimbangan terhadap keputusan yang dia ambil, bahkan Saul yang menjadi mentor nya malah memusuhi dia. Apa yang menyebabkan dia mengambil keputusan tepat, bahkan memimpin orang-orang buangan tersebut, yang bahkan dia latih menjadi pahlawan-pahlawan gagah perkasa? Kuncinya adalah karena dia memiliki Tuhan yang berada di pihaknya, yang menjadi pembela serta penasihatnya. Hal inilah yang menyebabkan Tuhan berada di pihak Daud:
- Daud taat dengan apa yang Firman Tuhan katakan
Daud dapat memilih untuk tidak memimpin mereka dan bahkan ikut meninggalkan mereka juga. Tapi Daud taat dengan apa yang Tuhan mau lewat mereka. Daud memilih untuk memimpin dan mengatur mereka. Seringkali kita sebagai anak Tuhan justru tidak taat dengan apa yang Tuhan mau, apa yang Firman Tuhan katakan. Hati yang demikian membuat kita sulit untuk merasakan hadirat dan campur tangan Tuhan dalam hidup kita.
- Daud punya hubungan dengan Tuhan yang kuat
Kita tahu bahwa Daud sendiri punya hubungan yang intim dengan Tuhan, bahkan dia yang menulis beberapa mazmur yang dapat kita baca di kitab Mazmur. Dari hubungan yang pribadi inilah, Daud justru mengalami penyertaan Tuhan dalam setiap langkah yang dia ambil. Seringkali ada banyak orang kristen yang mau mengalami penyertaan Tuhan, pekerjaan nya diberkati , studinya berhasil, namun hubungannya dengan Tuhan masih seenaknya sendiri. Mulai saat ini mari kita bangun lagi hubungan dengan Tuhan yang mulai pudar. Tidak ada salahnya berusaha mendisiplinkan diri sendiri
- Daud belajar dari apa yang Saul lakukan
Daud ketika dia dikejar Saul, Ia seringkali berada di dalam situasi dan kondisi di mana dia harus mengambil keputusan yang pelik. Bisa dibilang Daud selalu meminta keputusan dari Saul ketika dia akan berperang. Namun kali ini keadaan yang dia alami adalah justru mentor nya sendiri meninggalkan dan memusuhi dia. Lalu, apakah Daud memilih untuk menyerah dan tidak mau mengambil keputusan karena dia sendiri? Ternyata jawabnya tidak. Justru di saat-saat mendesak seperti itu Daud berani ambil keputusan dan belajar melakukannya seperti Saul, bahkan sesuai dengan apa yang Firman Tuhan katakan. Memang, Tuhan memberi kita jalan dan pertimbangan terhadap setiap jalan yang kita ambil. Namun, mengambil keputusan dan berani melangkah itu adalah kewajiban dari diri kita masing. Tuhan menyediakan pilihan, tapi kita yang memilih
- Daud memberikan hatinya untuk mengasihi orang-orang buangan
Bukan hal yang mudah bagi Daud untuk memimpin dan melatih mereka dalam perang, apalagi orang-orang ini bukan lah orang yang terlatih, tetapi pelarian yang bahkan memilih lari saat mereka menghadapi masalah. Jika Daud tidak memiliki hati untuk melatih mereka, sudah tentu dia akan jengkel dan tidak sabar menangani mereka. Karena Daud memilih untuk memberikan diri serta hatinya untuk mereka, Maka yang muncul bukan orang yang lari dari masalah, tetapi orang yang menjadi pahlawan dan menghadapi masalah dengan gagah berani.
Bagi Anda yang membaca tulisan ini, jika Anda adalah seorang pemimpin yang memuridkan satu dua domba yang dipercayakan kepada Anda, bisa jadi Anda saat ini berada di posisi seperti Daud, dimana tidak ada seorang pun yang dapat menjadi pegangan dan menjadi tumpuan dalam kita melangkah, bahkan pemimpin sekalipun. Namun, percayalah, Anda masih punya Dia yang begitu mengasihi Anda, yang mau membuka jalan buat Anda mendapat pilihan yang terbaik. Hanya, berakarlah dan taat dalam hubungan intim Anda dengan Tuhan
Bagi Anda yang seorang murid, jangan hanya berhenti dalam posisi taat pada pemimpin. Belajarlah dari nya, karena suatu saat nanti ketika tidak ada pemimpin di sekitar kita, kita dapat belajar bagaimana kita menjadi pemimpin yang mengambil keputusan dari apa yang kita pilih
Bagi Anda yang seorang murid, jangan hanya berhenti dalam posisi taat pada pemimpin. Belajarlah dari nya, karena suatu saat nanti ketika tidak ada pemimpin di sekitar kita, kita dapat belajar bagaimana kita menjadi pemimpin yang mengambil keputusan dari apa yang kita pilih